Arus Kendaraan Kembali Normal, Usai Diblokir Warga
Oleh Redaksi
''kendaraan dari pagi hingga malam antri menunggu pemalangan jalan di buka ''
Manokwari, arfaknews - Masyarakat Turun Palang Jalan Trans kabupaten yang menghubungkan Kabupaten Pegunungan Arfak, Tambrauw, Maybrat dan Kota Sorong, kembali normai sedia kala, usai duka aparat kepolisian dari Polres Manokwari
Aksi pemalangan (Blokir) jalan terkait beredarnya berita Hoax di Facebook yang menyebutkan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan yang adalah kepala suku besar Arfak meninggal dunia. Sejak pagi hingga Sore jalan Trans tersebut masih diblokir Warga.
Namun atas komunikasi dan kordinasi Kapolres Manokwari, anggota yonif 1801, Koramil Warmare dan Bupati Manokwari bersama lintas stekholder; tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan masyarakat di Distrik Warmare, akhirnya palang pemblokiran jalan berhasil dibuka pada pukul 21.30 WIT, Rabu (28/7/2021).
Kini, aktivitas jalan Trans Lintas Kabupaten Pegaf, Tambrauw dan Sorong, yang juga merupakan jalur yang menghubungkan Distrik Warmare, Prafi, Masni dan Sidey Manokwari telah normal kembali.
"Sejak stengah sepuluh (21.30 WIT), aktivitas normal sudah lancar kembali,"kata Kapolres Manokwari, AKBP Dadang Kurniawan Winjaya saat dikonfirmasi kepada media ini, Rabu (28/7/2021).
Kapolres menerangkan sejak malam dini hari, 02.00 WIT sebanyak dua titik lokasi yang dipalang namun atas kordinasi akhirnya palang dibuka. Pemalangan kembali dilakukan sejak pagi hingga malam hari sebanyak 25 titik pemalangan yang tersebar mulai dari Warmare hingga wilayah SP 1 Manokwari.
Kapolres menerangkan tuntutan masyarakat yakni masalah berita tentang meninggalnya kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan yang juga merupakan Gubernur Papua Barat akibat Vaksin, namun sudah diklarifikasi bahwa berita tersebut adalah bohong. dan pelakunya sudah minta maaf kepada Bapak Gubernur.
Kedua, mereka tadi juga sempat meminta agar tidak ada pemaksaan dalam Kegiatan Vaksinasi. Karena rata - rata, masyarakat masih banyak yang belum memahami kegunaan dan efek samping dari pada vaksinasi tersebut sehingga meminta agar sebelum kegiatan vaksinasi di daerah mereka, harus ada upaya - upaya untuk diberikan sosialisasi.
Ketiga, mama - mama tadi meminta agar dalam penyekatan - penyekatan yang meminta data vaksinasi agar ditinjau ulang dikarenakan mereka kesulitan dalam menjual sayur - mayur ke Pasar.
Terakhir, kata Kapolres mereka siap mematuhi protokol kesehatan agar yang penting pembatasan - pembatasan perlu memberikan penjelasan baik dari gugus tugas maupun dari aparat yang bertugas.
Selanjutnya, Kapolres Manokwari, AKBP Dadang Kurniawan Winjaya mengharapkan dukungan dari semua masyarakat untuk kamtibmas dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan informasi hoax.
"Saya imbau masyarakat jangan pernah terprovokasi dengan berita yang belum tentu kebenarannya. Kedua, Cek - ricek selalu permasalahan ke sumber - sumber yang benar.
Ketiga, Kapolres minta masyarakat jangan main hakim sendiri, misalnya pemalangan dan sebagainya, sebab banyak kepentingan umum yang menggunakan jalan.
"Kalau ada aspirasi silahkan disampaikan kepada pemimpin daerah dan atau instansi apa yang berhubungan dengan permasalahan tersebut dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, tanpa harus merugikan kepentingan orang banyak.
Menutup wawancara, Kapolres menyampaikan terima kasih kepada semua stekholder, dan jajaran pemerintah daerah serta masyarakat yang telah bekerja sama dengan baik.
"Terima kasih kepada masyarakat yang sudah membantu dan saling memahami dalam menjaga Kamtibmas di daerah," tandanya.